Komisi X DPR RI Minta Pengamanan Museum Berstandar Bank

07-10-2013 / KOMISI X

 

Hampir dipastikan pengamanan museum di seluruh Indonesia belum memenuhi kualifikasi standar mutu yang memadai, Hal tersebut diungkapkan TB. Dedi Suwandi Gumelar  atau yang akrab disapa Mi’ing usai meninjau Museum Sonobudoyo, Yogyakarta, Jum’at (4/10).

Dikatakannya, beberapa museum telah terbukti kehilangan barang-barang berharga yang merupakan benda-benda cagar budaya. Antara lain, Museum Radya Pustaka di Surakarta, Museum Sonobudoyo di Yogyakarta, dan Museum Gajah di Jakarta. Dengan demikian menurutnya, petugas keamanan yang berjaga di museum harus melebihi kualitas petugas keamanan di perbankan.

Analoginya sederhana, kata Mi’ing, kalau di Bank Indonesia ada satu gudang uang dengan pengamanan yang memadai, tidak mungkin maling akan mampu membawa uang satu gudang, jumlah uang yang dicuri biasanya satu atau dua tas, dan uang yang hilang pun bisa diganti kembali.

“Bagaimana kalau yang hilang barang peradaban seribu tahun lalu? Siapa yang mampu memutar waktu seribu tahun kembali, itu barang tak tergantikan,” jelasnya.

Oleh karena itulah Mi’ing menolak usulan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh untuk membuat replika atau duplikat untuk dipajang di museum. Selain nilai sejarahnya yang tidak ada, anggaran yang akan dikeluarkan juga tidak kecil. Bahkan pemerintah juga harus menyediakan anggaran khusus untuk mengamankan benda yang asli.

“Benda-benda yang asli saja disimpan di museum masih banyak orang yang tidak datang, apalagi yang replika, Jadi kenapa tidak diperkuat saja pengamanannya, otomatis nilai sejarahnya makin tinggi,” tambahnya.

Saat dijumpai di tempat yang sama, Kepala Museum Sonobudoyo, Riharyani menjelaskan bahwa saat ini baru ada 11 tenaga keamanan. Mereka harus bergantian menjaga museum. Pengamanan terbagi menjadi dua unit pada siang dan malam. Mereka merupakan tenaga outsourcing dari CV Garuda Merah yang merupakan rekanan dari Dinas Kebudayaan DIY.

Seperti diketahui, kasus pencurian sejumlah koleksi di Museum Sonobudoyo Yogyakarta yang terjadi sejak 2010 hingga kini belum menunjukkan titik terang. Kasus yang terjadi pada 11 Agustus 2010 lalu mengakibatkan 75 koleksi emas museum raib, salah satunya topeng emas yang diduga peninggalan zaman Majapahit.(iw)/foto:iwan armanias/parle.

BERITA TERKAIT
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...